Pengertian Komunikasi Pemasaran
Menurut Shimp (2002:4), komunikasi pemasaran terdiri dari dua unsur, yaitu ”Komunikasi” dan “Pemasaran”. Dimana komunikasi adalah proses dimana pemikiran dan pemahaman disampaikan antar individu atau antara organisasi dengan individu. Sedangkan pemasaran adalah sekumpulan kegiatan dimana perusahaan dan organisasi lainnya mentransfer nilai-nilai (pertukaran) mereka dengan pelanggannya.
Menurut Kotler (2005:268-270), proses model komunikasi pemasaran meliputi:- Sender atau yang disebut sumber (source) mengirim pesan pemasaran kepada konsumen. Dalam pemasaran sumber berarti pihak yang mengirim pesan (pemasar).
- Pemasar menentukan bagaiamana pesan itu disusun agar bisa dipahami dan direspon secara positif oleh penerima (konsumen). Pada tahap ini ditentukan jenis komunikasi apa yang akan digunakan, apakah pesan disampaikan melalui iklan, personal selling, promosi penjualan, public relations atau direct selling. Keseluruhan proses dari perancangan pesan sampai penentuan jenis promosi ini disebut proses encoding yang merupakan proses menerjemahkan tujuan-tujuan komunikasi ke dalam bentuk-bentuk pesan yang akan dikirimkan kepada penerima.
- Penyampaian pesan melalui media. Media dapat berupa radio, TV, surat kabar, majalah, brosur, dll. Proses ini disebut juga sebagai tahap transmisi.
- Konsumen kemudian memberikan respon, baik itu negatif maupun prositif serta menginterpretasikan pesan tersebut. Hal ini disebut proses decoding.
- Tahap selanjutnya adalah tindakan konsumen sebagai penerima pesan. Bagaimana pesan ini memberi pengaruh kepada konsumen, apakah tindakan konsumen tersebut positif (diakhiri dengan pembelian) ataukah negatif (menghalangi konsumen untuk melakukan tindakan pembelian).
- Tahap terakhir adalah umpan balik atau feedback atas pesan yang dikirimkan. Pada tahap-tahap ini, pemasar mengevaluasi apakah pesan yang disampaikan sesuai dengan harapan, artinya mendapat respon dan tindakan yang positif dari konsumen atau pesan tidak sampai secara efektif.
Secara keseluruhan tahapan proses komunikasi pemasaran di atas dapat dijelaskan dengan gambar 2.2 berikut.
Adapun tujuan Komunikasi Pemasaran menurut Shimp (2002:150) adalah:
1. Membangkitkan keinginan terhadap kategori produk
Pada akhirnya, setiap organisasi pemasaran bertujuan untuk meraih konsumen agar memilih produknya dan bukan produk pesaingnya.
2. Menciptakan kesadaran akan merek, mendorong sikap positif terhadap produk dan mepengaruhi niat membeli.
3. Memfasilitasi pembelian
Pada tahap ini pembelian dapat difasilitasi dari berbagai faktor, di antaranya dapat dilihat melalui iklan yang efektif, display yang menarik, dll. Hal ini selain untuk memfasilitasi pembelian, juga untuk memberikan solusi atas persoalan yang ditimbulkan oleh variable bauran pemasaran non-promosi yaitu produk, harga dan distribusi.
Pustaka:
Kotler, Phillip. Manajemen Pemasaran. Edisi Kesebelas, Jilid I dan II. Alih Bahasa: Benyamin Molan; Editor: Yenna Waldemas Jakarta: Indeks, 2005.