Pendapatan
Setiap perusahaan tentunya menginginkan agar usahanya berjalan dengan baik. Oleh karena itu perusahaan dapat memberi kepuasan pada konsumen melalui produk/jasa yang dihasilkannya. Untuk menyampaikan produk yang ada ke tangan konsumen harus melalui sistem penjualan yang ada, baik sistem penjualan tunai maupun kredit. Oleh karena itu, penjualan merupakan salah satu sumber pendapatan suatu perusahaan.
Dalam pernyataan Standar Akuntansi Keuangan No.23 (2007 paragraf 06), pendapatan diartikan sebagai berikut:"Pendapatan adalah arus masuk bruto dari manfaat ekonomi yang timbul dari aktivitas normal perusahaan selama satu periode bila arus masuk itu mengakibatkan kenaikan ekuitas, yang tidak berasal dari kontribusi penanam modal".
Sedangkan menurut K.Fred Skousen, Earl K. Stice dan James D. Stice (2000:164) mendefiniskan pendapatan sebagai: "Peningkatan jumlah aktiva suatu badan usaha yang terjadi apabila penyerahan barang dagang, jasa, atau aktivitas usaha lainnya dalam suatu periode tertentu”.
Menurut Basu Swastha (2002:324), pendapatan atau penghasilan perusahaan (revenue/income) dapat diperoleh dari penjualan, baik tunai maupun kredit yang tertagih, selama periode bersangkutan. Jadi penjualan ini merupakan sumber penghasilan utama bagi perusahaan. Penjualan bersih dapat diperoleh dari penjualan kotor dikurang penjualan yang dikembalikan.
Swastha menambahkan, bahwa selain dari penjualan, pendapatan juga dapat diperoleh dari sumber lain, yaitu dari: laba penjualan aktiva tetap, sewa yang diterima, dan bunga yang diterima".
Senada dengan pengertian pendapatan dari Swastha di atas, hal itu sesuai dengan PSAK No.23 (2007 paragraf 11) yang mengatakan bahwa:
"Pendapatan adalah penghasilan yang timbul dari aktivitas perusahaan yang biasa dan dikenal dengan sebutan yang berbeda seperti penjualan, penghasilan jasa (fees), bunga, dividen, royalti, dan sewa. Tujuan pernyataan ini adalah untuk mengukur perlakuan akuntansi untuk pendapatan yang timbul dari transaksi dan peristiwa ekonomi tertentu".
Sesuai dengan perusahaan yang diteliti, maka pendapatan perusahaan yang diteliti, sesuai dengan PSAK diatas, salah satunya berasal dari sewa atau perjanjian sewa guna usaha.
Menurut Ahmed Belkaoui (2001:146) pendapatan ditafsirkan sebagai:
- Aliran masuk aktiva netto yang disebabkan oleh penjualan barang atau jasa
- Aliran keluar barang atau jasa dari perusahaan kepada para pelanggannya
- Produk suatu perusahaan yang semata-mata disebabkan oleh penciptaan barang atau jasa oleh perusahaan selama satu periode waktu tertentu.
Pengertian pendapatan yang lain, menurut Zaki Baridwan (2000:10): “Pendapatan adalah aliran masuk harta-harta (aktiva) yang timbul dari penyerahan barang atau jasa yang dilakukan oleh suatu unit usaha selama satu periode tertentu".
Pustaka:
Ikatan Akuntan Indonesia, Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan, Salemba Empat, Jakarta, 2004.
Skousen, K.Fred. Earl K. Stice dan James D. Stice, Intermediete Accounting, 14th Edition, Southwest College Publishing, Thomsong Learning, 2000.
Swastha, Basu. 2002. Pengantar Bisnis Modern. Yogyakarta: Liberty.
Baridwan, Zaki. Intermediete Accounting. Yogyakarta: BPFE, 2004.
Belkaoui, Ahmad., Accouting Theory, Terjemahan Erwan Dukat, Yogyakarta: Ak Group, 2002.