Metode Pengolahan dan Analisis Data
Pengolahan dan analisis data sesuai dengan penelitian kuantitatif pada umumnya yaitu tahap memeriksa (editing), Proses pemberian identitas (coding) dan proses pembeberan (tabulating), (Riduwan, 2006:59-61):
1) Proses Editing adalah kegiatan yang dilaksanakan setelah peneliti selesai menghimpun data di lapangan dengan memeriksa apakah jawaban responden sudah sesuai dengan petunjuk pertanyaan. Bila semuanya sudah menjawab sesuai petunjuk pertanyaan, lalu dicek kembali apakah semua pertanyaan sudah terjawab.2) Proses Coding adalah memberikan kode pada jawaban responden dalam menentukan akan masuk kelompok yang mana, sangat baik atau sangat buruk.
3) Proses Tabulating adalah memasukkan hasil coding ke dalam table-table tertentu dengan mengatur angka-angka serta menghitungnya dan kemudian dianalisa dengan kecenderungan prosentase, dan bobot skor yang diperoleh.
Pembobotan skor menggunakan skala Likert. Menurut Sugiyono (2006:87), skala Likert adalah alat ukur yang dipakai untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial. Dalam instrumen penelitian telah disediakan alternatif jawaban dari setiap butir pertanyaan dan responden dapat memilih satu dari jawaban yang sesuai, setiap butir bernilai 1 sampai 5 disesuaikan dengan alternatif-alternatif jawaban yang dipilih dari masing-masing pernyataan. Kelima penilaian tersebut diberikan bobot sebagai berikut:
Tabel 3.2
Tabel Pilihan dan Nilai Jawaban untuk Tiap Item Pertanyaan
Nilai | Kategori |
5 | Sangat Setuju (SS) |
4 | Setuju (S) |
3 | Netral (N) |
2 | Tidak Setuju (TS) |
1 | Sangat Tidak Setuju (STS) |
Pengujian kalibrasi menggunakan uji validitas dan reliabilitas dengan teknik one shot measure, yaitu teknik pengujian instrumen penelitian dengan penyebaran kuesioner satu kali saja (Ghozali, 2001: 129). Pemilihan teknik tersebut dikarenakan uji reliabilitas yang akan digunakan adalah uji Alpha Cronbach pada SPSS atau uji Kruder Richardson 20 (KR 20) jika dilakukan secara manual, yang bisa dilakukan hanya satu kali penyebaran (Sugiyono, 2006:278).
Uji Validitas instrumen digunakan untuk mengukur sah atau valid tidaknya suatu kuesioner. Suatu kuesioner dikatakan valid jika pertanyaan pada kuesioner mampu untuk mengungkapkan suatu yang akan diukur oleh kuesioner tersebut.
Uji validitas dapat dilakukan dengan menghitung korelasi antara skor masing-masing butir pertanyaan dengan total skor (Ghozali, 2001:133).
Untuk menguji reliabilitas instrumen digunakan koefisien reliability Alpha Cronbach. Tujuan perhitungan koefisien keandalan adalah untuk mengetahui tingkat konsistensi jawaban responden. Jika nilai alpha lebih besar dari 0.60 (Ghozali, 2001:134), maka kuesioner dapat dikatakan dapat memenuhi konsep reliabilitas, sedangkan jika nilai alpha lebih kecil dari 0.60 maka kuesioner tidak memenuhi konsep reliabilitas sehingga pertanyaan tidak dapat dijadikan sebagai alat ukur penelitian.
Pustaka
Ghozali, Imam. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS. Semarang: Badan Penerbit Univ Diponegoro, 2001.
Riduwan. Dasar-dasar Statistika. Bandung: Alfabeta, 2006.
Sugiyono, Statistika untuk Penelitian, Cetakan kesembilan, Penerbit CV. Alfabeta, Bandung, 2006.