Metode Pengakuan Piutang dan Pendapatan

Tentang pengakuan piutang dan pendapatan, pengakuan sendiri didefinisikan sebagai pencatatan suatu item dalam akun-akun dan laporan keuangan seperti aktiva, kewajiban, pendapatan, beban, keuntungan atau kerugian. Pengakuan itu termasuk penggambaran suatu item baik dalam kata-kata maupun dalam jumlah, di mana jumlah mencakup angka-angka ringkas yang dilaporkan dalam laporan keuangan (Dyckman, Dukes, and Davis, 2001:237).

Konsep  dasar  akuntansi  adalah  penetapan  pendapatan  berdasarkan  akrual (Accrual basis). Dengan demikian pendapatan telah direaliasir bukan berarti jumlah uang yang diterima dengan tunai. Pendekatan  transaksi  memunculkan  definisi  yang  jelas  mengenai  elemen  laba  harus  diakui,  atau  dicatat  didalam  leporan  keuangan.  Sesuai  prinsip akuntansi  akrual  yang  sudah  diterima  umum,  pengakuan  tidak  harus  terjadi  pada saat uang kas diterima (Dyckman, Dukes, and Davis, 2001:237).

Dari kutipan-kutipan diatas dapat diambil kesimpulan bahwa nilai tukar dari hasil  transaksi  pendapatan  adalah  mata  uang.  Seperti  yang  telah  disebutkan  oleh Hendriksen (2001:164) bahwa: "pendapatan  adalah  ekspresi  moneter  dari keseluruhan  produk  atau  jasa  yang  ditransfer  oleh  suatu  perusahaan  kepada pelanggan selamanya satu periode".

Prinsip pengakuan pendapatan, seperti disebutkan oleh Dyckman, Dukes dan Davis (2000:238), bahwa pendapatan harus diakui dalam laporan keuangan ketika:

  1. Pendapatan dihasilkan, dan
  2. Pendapatan direalisasi atau dapat direalisasi.

Pendapatan dihasilkan ketika perusahaan secara mendasar menyelesaikan semua yang harus dilakukannya agar dikatakan menerima manfaat dari pendapatan yang terkait. Secara umum, pendapatan diakui ketika proses menghasilkan laba diselesaikan atau sebenarnya tidak diselesaikan selama biaya-biaya yang dibutuhkan untuk menyelesaikan proses menghasilkan laba dapat diestimasi secara andal.

Pendapatan direalisasi ketika kas diterima untuk barang atau jasa yang dijual. Pendapatan itu dapat direalisasi ketika klaim atas kas (misalnya, aktiva nonkas seperti piutang usaha atau wesel tagih) diterima yang ditentukan dapat segera dikonversikan ke dalam jumlah kas tertentu.

Pendapatan diakui segera setelah kedua kriteria di atas dipenuhi. Masalah akuntansinya adalah menentukan kapan kriteria-kriteria ini dipenuhi untuk berbagai jenis transaksi yang menghasilkan pendapatan.

Sebagai aturan umum, pendapatan yang diakui lebih dini dalam proses menghasilkan laba dipandang sebagai informasi yang sangat relevan. Sebaliknya ketika pencatatan pendapatan ditunda, hal ini sering diakibatkan oleh pertimbangan mengenai reliabilitas informasi pendapatan pada tahap-tahap sebelumnya dari proses menghasilkan laba.

Di bawah ini adalah metode pengakuan pendapatan (Dyckman, Dukes dan Davis, 2000:239):

  1. Pendapatan diakui pada saat pengiriman produk atau jasa (titik penjualan)
  2. Pendapatan diakui setelah pengiriman produk atau jasa
  3. Pendapatan diakui sebelum pengiriman produk atau jasa.

Dari ketiga jenis pengakuan pendapatan di atas, berikut ini adalah illustrasi yang dapat menggambarkan proses pengakuan pendapatan beserta metode-metodenya.

Gambar 2.1: Metode Pengakuan Piutang dan Pendapatan


Berikut ini adalah penjelasan dari metode pengakuan pendapatan dari gambar di atas.

  1. Pendapatan diakui pada saat pengiriman (titik penjualan)

Dua kondisi pengakuan pendapatan—ketika pendapatan direalisasi atau dapat direalisasi dan ketika dihasilkan—biasanya dipenuhi pada saat barang atau jasa dikirim. Jadi, pendapatan dari penjualan produk umumnya diakui pada tanggal penjualan, yang berarti tanggal produk itu dikirim ke pelanggan. Pendapatan dari jasa yang telah dilaksanakan diakui sama seperti ketika jasa telah dilaksanakan.

  1. Pendapatan diakui setelah pengiriman

Dalam beberapa kondisi tertentu kriteria pengakuan pendapatan tidak dipenuhi hingga beberapa waktu setelah pengiriman barang atau jasa kepada pelanggan. Hal ini merupakan kasus ketika:

  1. Substansi transaksi tersebut berbeda dengan bentuknya, seperti dalam pengaturan pembiayaan produk
  2. Ada hak retur produk tersebut
  3. Ketertagihan harga jual akhir sangat tidak pasti, seperti pada beberapa penjualan cicilan jangka panjang.

Terdapat metode cicilan, yang pengakuan pendapatannya diakui ketika kas ditagih bukannya pada saat penjualan. Sedangkan metode pemulihan biaya yaitu dimana perusahaan harus memulihkan semua biaya terkait yang terjadi sebelum mengakui laba.

  1. Pendapatan diakui sebelum pengiriman

Dalam beberapa contoh proses menghasilkan laba melampaui beberapa periode akuntansi. Pengiriman produk akhir mungkin terjadi bertahun-tahhun setelah dimulainya proyek tersebut.

Terdapat dua metode pengakuan pendapatan atas kontrak jangka panjang (Dyckman, Dukes, dan Davis, 2000:260):

  1. Metode kontrak selesai. Pendapatan, beban, dan laba kotor diakui hanya ketika kontrak telah selesai. Ketika biaya-biaya terjadi biaya tersebut diakumulasi dalam akun persediaan.
  2. Metode persentase penyelesaian. Pendapatan, beban, dan laba kotor diakui pada setiap periode akuntansi berdasarkan estimasi persentase penyelesaian proyek.

Lebih jauh, terdapat metode pengakuan pendapatan yang khusus diperuntukkan bagi perusahaan yang lebih banyak memberikan jasa daripada produk. Terdapat empat metode pengakuan pendapatan untuk penjualan jasa, yaitu (Dyckman, Dukes and Davis, 2000:269-271):

  1. Metode kinerja khusus

Digunakan untuk pendapatan jasa yang dihasilkan dengan melakukan aksi tunggal. Sebagai contoh, makelar real estate menghasilkan pendapatan komisi penjualan atas penyelesaian suatu transaksi; seorang dokter gigi menghasilkan pendapatan atas penyelesaian penambalan gigi; binatu menghasilkan pendapatan atas penyelesaian pencucian.

  1. Metode kinerja proporsional

Digunakan untuk mengakui pendapatan jasa yang dihasilkan oleh lebih dari aksi tunggal dan hanya ketika jasa melebihi satu periode akuntansi. Dalam metode ini, pendapatan diakui berdasarkan kinerja proporsional setiap tindakan. Metode kinerja proporsional dari akuntansi untuk pendapatan sama dengan metode persentase penyelesaian. Pengukuran proporsional mengambil bentuk yang berbeda bergantung dari jenis transaksi jasa.

  1. Tindakan kinerja yang sama. Jumlah pendapatan jasa yang sama diakui untuk setiap tindakan tersebut (contoh pemrosesan pembayaran hipotik bulanan oleh bankir hipotik).
  2. Tindakan kinerja yang tidak sama. Pendapatan jasa diakui dalam proporsi biaya langsung penjual untuk melakukan setiap tindakan.
  3. Tindakan serupa dengan periode tetap untuk kinerja. Pendapatan jasa diakui oleh metode garis lurus selama periode tetap (misalnya memberikan jasa pemeliharaan atas pemeliharaan atas peralatan dengan biaya tetap periodik).
  4. Metode kinerja selesai

Digunakan untuk mengakui pendapatan jasa yang dihasilkan dengan melakukan serangkaian tindakan di mana yang terakhir sangat penting dalam hubungannya dengan totak transaksi jasa di mana pendapatan jasa dianggap telah dihasilkan hanya setelah tindakan terakhir terjadi. Misalnya, perusahaan ekspedisi menghasilkan pendapatan jasa hanya setelah pengiriman barang, meskipun pengepakan, muat barang, dan transportasi mendahului pengiriman. Metode ini serupa dengan metode kontrak selesai yang digunakan untuk kontrak jangka panjang.

  1. Metode penagihan

Digunakan untuk pendapatan jasa ketika ketidakpastian penagihan sangat tinggi atau estimasi beban yang terkait dengan pendapatan tidak dapat dipercaya sehingga persyaratan reliabilitas tidak dipenuhi. Pendapatan diakui hanya ketika kas diperoleh. Metode ini serupa dengan metode pemulihan biaya yang digunakan untuk penjualan produk.

Pustaka:

Dyckman, Dukes dan Davis. Akuntansi Intermediate. Jilid I. Edisi Ketiga. Diterjemahkan oleh Munir Ali. Jakarta: Erlangga, 2000.

Hendriksen, Eldon S. Teori Akuntansi. Edisi Keempat. Jilid Satu Jakarta: Erlangga, 2000.