Lima hari lalu (28/02/2019), saya ditugasi mendampingi Ketua Komisi VIII DPR RI menerima kunjungan Dubes Australia untuk membicarakan tentang rencana kerja sama antara Australia dan Indonesia.
Pada pertemuan itu juga banyak dibicarakan mengenai peristiwa penembakan di Christcurch yang dilakukan warga Australia. Banyak informasi intelijen yang dikemukakan di situ (saya tidak bisa tuliskan di sini). Termasuk juga membicarakan mengenai sikap Fraser Anning, senator Australia, yang bikin heboh karena pernyataannya.
Hari ini sekretaris Dubes hubungi saya, memberikan informasi tentang perkembangan dari parlemen Australia. Mereka secara resmi mengecam sikap Fraser Anning. Dalam istilah politik, keputusan Senat itu disebut sebagai ‘censure motion‘. Saya paste-kan di sini:
Senat Australia hari ini menyetujui untuk mengecam Fraser Anning atas komentar yang dibuatnya setelah serangan teroris Christchurch tentang Muslim. Mosi bipartisan itu dilakukan tanpa ada tentangan.
Senator Mathias Cormann, Menteri Keuangan dan Layanan Masyarakat dan Pemimpin Pemerintah di Senat mengatakan:
“Penting sekali bagi Parlemen untuk bersatu dalam memberikan kecaman terhadap komentar-komentar yang memalukan yang telah dibuat ini. Komentar-komentar tersebut memalukan dan sangat disayangkan diperburuk oleh posisi Senator Aning di parlemen ini serta platform yang dia nikmati sebagai seorang senator.
Komentar senator Anning buruk dan memecahbelah, mereka berbahaya dan tidak bisa diterima. Di Australia kita tidak menerima dan kita tidak menoleransi pernyataan semacam itu yang bertujuan untuk memfitnah orang.”
Sementara itu, Senator Penny Wong, Pemimpin Oposisi di Senat dan Menteri Luar Negeri Bayangan mengatakan:
“Hari ini, kami sebagai Senat membuat pernyataan penting lagi – untuk mengambil sikap yang jelas terhadap kebencian dan ideologi ekstremis.”
Setelah serangan teroris Christchurch, setelah tindakan kebencian yang keji, sementara orang-orang berduka, sementara sebuah negara berduka, seorang senator dari tempat ini membuat pernyataan yang luar biasa menyakitkan dan memecah belah.
Mosi ini membuat jelas bahwa Senat menolak untuk menerima pernyataan senator ini yang memecah belah dan ideologi ekstremis yang memotivasinya, atau di mana dia hanya merupakan simpatisan.
Mosi ini menyatakan tanggungjawab kami secara bersama-sama sebagai senator – sebagai pemimpin dalam masyarakat kami – untuk melawan kebencian, untuk menghadapi ujaran kebencian, dan untuk mendorong nilai-nilai yang membuat Australia menjadi negara yang kita harapkan.
Kita harus menolak mereka yang mencoba menyebar intoleransi dan kebencian dan dengan melakukan hal tersebut mereka merendahkan nilai-nilai demokrasi kita.
Inilah mosi tersebut:
Menteri Keuangan dan Layanan Masyarakat (Senator Cormann) dan Pemimpin Oposisi Senat (Senator Wong): Mengajukan —Bahwa Senat:
a. memperhatikan:
i. Pasal 18 dari Deklarasi Universal Hak-Hak Asasi menyatakan bahwa ‘Setiap orang memiliki hak untuk berfikir, hati nurani dan agama; hak ini termasuk…kebebasan, baik sendiri atau dalam masyarakat dengan yang lainnya dan di muka umum atau sendiri, untuk mewujudkan agamanya atau kepercayaannya dalam ajaran, praktik, ibadah dan peringatan’,
ii. Persekusi agama tidak mengenal batas-batas geografi atau kelompok agama serta ini mempengaruhi pemeluk agama dari setiap keyakinan, di setiap benua,
iii. Pernyataan tegas yang dibuat di seluruh negeri, dipimpin oleh Perdana Menteri dan Pemimpin Oposisi, bahwa kekerasan seperti yang kita saksikan di Christchurch merupakan penghinaan terhadap kemanusiaan kita bersama, dan
iv. setelah serangan-serangan yang dirancang untuk menabur perpecahan, tanggapan kita harus menyatukan kita bersama, mengakui bahwa satu serangan pada satu agama apapun adalah serangan pada semua agama dan bahwa kita memiliki tanggung jawab untuk mempersatukan, mengutuk, serta mengalahkan serangan pada nilai-nilai dan cara hidup kita bersama;
b. mengajak masyarakat Australia untuk melawan kebencian dan secara terbuka, dan selalu, mengutuk aksi dan komentar yang dirancang untuk memancing ketakutan dan ketidakpercayaan;
c. menyokong pernyataan Pusat Imam Hasan setelah serangan di Christchurch bahwa “Masa-masa seperti inilah kita kehilangan harapan dan meragukan kemanusiaan. Pada saat orang beragama diserang dengan sedemikian rupa itu menunjukkan begitu rendahnya kemanusiaan bisa jatuh. Namun menakjubkan juga bagaimana kemanusiaan bisa bangkit setelah kejadian yang tercela semacam itu’; dan
d. memperingatkan Senator Anning atas pernyataan yang menghasut dan memecah belah yang menyalahkan korban dari kejahatan yang biadab ini dan memfitnah orang berdasarkan agama, yang tidak mencerminkan pendapat Senat Australia atau masyarakat Australia.
Galeri Foto: