Categories: Parlemen

Dari Semak-semak Bermimpi Mengubah Dunia

Rahmat dulunya sangat pemalu kini telah berani tampil di panggung umum

Namanya Rahmat, 6 tahun yang lalu ia sangat pemalu. Jarang bergaul dengan teman-temannya karena datang dari keluarga tidak mampu. Sejak sekolah di SMP dan SMA Cendekia Desa, kini di saat kelulusan SMA ia telah berani tampil dengan percaya diri sambil menirukan gaya jogetnya Briptu Norman.

Anak yang lain, Nur namanya, rumahnya sangat jauh di tengah sawah. Dulu dilarang bersekolah oleh orang tuanya karena harus membantu di sawah dan memberi makan kambing. Namun karena ia bertekad kuat untuk sekolah dan dibantu oleh sekolah Cendekia Desa yang tidak  memungut biaya sepeser pun, seragam dan buku pun diberikan oleh pihak sekolah, kini Nur telah lulus SMP dan melanjutkan SMA di Cendekia Desa yang juga tidak mengambil biaya sepeser pun.

Ya, SMP dan SMA Cendekia Desa yang berada di Desa Babakan, Kec Ciseeng, Bogor adalah lembaga pendidikan yang tidak memungut biaya sepeser pun kepada siswa. Bahkan, buku dan seragam bagi siswa pun difasilitasi dari sekolah. Para murid sekolah tersebut berasal dari keluarga kurang mampu yang memiliki keinginan besar untuk sekolah tetapi sekolah negeri sangat jauh sedangkan sekolah swasta umumnya para orang tua tidak mampu bayar.

“Dari semak-semak bermimpi mengubah dunia”, itulah sepatah kata yang disampaikan oleh Kepala Sekolah SMP dan SMA Cendekia Desa pada acara pelepasan kelulusan siswa, Minggu (26/6/2011). Kenapa disebut semak-semak, karena awalnya sekolah ini tidak beratap, sekolah di semak-semak dan di bawah pepohonan.

Kemarin diperingati juga ultah ke-6 Cendekia Desa yang didirikan oleh para Alumni sebuah Sekolah Tinggi Islam swasta di Depok bekerjasama dengan Yayasan Imdad Mustadhafin (Yasmin). Kado istimewanya adalah semua siswa SMP dan SMA kelas 3 100% lulus UN. Satu prestasi yang luar biasa di tengah berbagai keterbatasan yang ada.

{gallery}cendekiadesa{/gallery}

Sekolah Cendekia Desa berdiri bermula dari kegiatan KKN (Kuliah Kerja Nyata) di desa itu pada tahun 2002. Namun, melihat kondisi masyarakat di desa Babakan yang secara ekonomi lemah dan pendidikan yang rendah, hal ini menjadi keprihatinan dari para mahasiswa tersebut.

Meskipun masa KKN sudah habis, ada satu teman saya–namanya Hadi Suryanto–memilih untuk tetap tinggal di desa itu. Ia membuat sanggar belajar di rumah seorang ustadz. Ia mengajar matematika, komputer, dan bahasa Inggris. Respon anak-anak pun sangat antusias. Akhirnya teman-teman yang lain semasa KKN pun ikut juga terlibat lagi dalam kegiatan yang dirintis Hadi. Kami makin terpikat dengan kondisi anak-anak Desa Babakan. Apalagi, kebanyakan anak muda di desa ini hanya lulus sekolah dasar. Mereka banyak yang nikah muda. Bulat sudah tekad kami untuk membantu generasi Babakan untuk mendapat mencerahan pengetahuan. Apapun caranya, mereka harus sekolah.

Dengan bantuan dari Yasmin kami awalnya mendirikan TK gratis untuk para anak yang dinamakan TK Balebat. Peminatnya luar biasa, sampai saat ini sudah ratusan anak yang lulus dari TK tersebut. Kemudian kami berencana untuk mendirikan SD gratis juga tetapi mendapat protes dari SDN setempat yang khawatir masyarakat tidak akan ada lagi yang sekolah ke SDN di wilayah itu.

Akhirnya, didirikanlah SMP dengan nama SMP Alternatif Cendekia, dan tak lama berselang 3 tahun kemudian didirikan SMA Cendekia untuk menampung lulusan siswa dari SMP kami. Lalu namanya, baik SMP dan SMA dirubah menjadi SMP dan SMA Cendekia Desa.

SMP dan SMA Cendekia Desa awalnya meminjam kelas MI di desa itu. Tetapi baru 2 tahun diusir dengan alasan dana BOS tidak mencukupi. Lalu memutuskan untuk mengontrak di sebuah rumah untuk tempat belajarnya dengan biaya mencari patungan serta dana dari yayasan donatur.

Tiga tahun yang lalu seorang dermawati melihat aktivitas sekolah ini dan terketuk hatinya. Ia membatalkan rencana umrohnya bersama keluarga. Biaya untuk umroh itu, akhirnya disumbangkan ke sekolah Cendekia Desa dalam bentuk 600 meter tanah. Bangunan inilah yang saat ini digunakan untuk tempat belajar dari tidak kurang 170 orang siswa SMP dan SMA.

Pendirian sekolah ini bukan tanpa hambatan. Banyak tantangan yang bermunculan. Muncul isu yang mengatakan bahwa kami misionaris, padahal terang-terangan kami Muslim. Muncul lagi isu bahwa para pengurusnya beraliran sesat, dan isu-isu lain. Tetapi karena keuletan dan kesabaran dari pendiri dan teman-teman, akhirnya masyarakat mendukung sepenuhnya. Karena tujuan kami pun murni pengabdian kepada masyarakat.

Meskipun sekolah gratis, tapi kualitas guru mengalahkan guru-guru di sekolah negeri sekalipun. Guru-guru SMP dan SMA semuanya S1 dan S2. Bahkan di antaranya beberapa dosen di sebuah universitas ternama di Depok. Bayangkan, dosen saja bersedia untuk mengajar di sekolah gratis. Imbalan, yang hanya sebatas uang transportasi ala kadarnya, tak menyurutkan semangat dari para guru mulia ini. Hingga kini, namanya sudah masuk di berbagai media televisi, media cetak, dan terkenal di wilayah itu.

Di ultah ke-6 Cendekia Desa tersebut, kami memasang motto: “Satu Karya Mengubah Dunia” sesuai dengan harapan dari awal pendirian sekolah ini. Semoga.**[harja saputra]

——————————

Link berita dari Media-media tentang Sekolah Gratis Unggulan Cendekia Desa:

Liputan 6 SCTV, 06 Agustus 2006, Linknya: http://berita.liputan6.com/read/127011/kepedulian-hadi-pada-pendidikan-masyarakat-kurang-mampu

Kompasiana: http://edukasi.kompasiana.com/2011/06/27/dari-semak-semak-bermimpi-mengubah-dunia-2/

Dompet Dhuafa: http://www.dompetdhuafa.org/?p=501

Tulisan dari Blogger yang dikutip dari koran Republika, 18 April 2008: http://sunaryo-adhiatmoko.blogspot.com/2008/04/pejuang-dari-babakan-sabrang.html

Berita Yasmin (yayasan Donatur Cendekia Desa): http://www.yasmin-barbeku.org/index.php/pemberdayaan/44-berita-dan-artikel-pemberdayaan/352-mushala-dan-perpustakaan-cendekia

Profil Sekolah Alternatif Cendekia di Facebook: http://www.facebook.com/note.php?note_id=134735423236812

Reportase TK Ceria Babakan (awalnya bernama TK Balebat): http://www.yasmin-barbeku.org/index.php/pemberdayaan/44-berita-dan-artikel-pemberdayaan/301-antusiasme-masyarakat-ciseeng-bogor-menyambut-pendaftaran-siswa-baru-tk-ceria

Testimoni Guru Sukarelawan: http://gobereuy.multiply.com/journal/item/2

Harja Saputra

Blogger | Serverholic | Empat Anak | Satu Istri | Kontak: me@harjasaputra.com

Lihat Komentar

Share