Categories: Parlemen

200 Milyard Dana PMN Untuk Kertas Leces Hilang

Rapat di Komisi 6 DPR (harjasaputra)

Dulu waktu saya sekolah di SD tahun 80-an nama Kertas Leces tak asing lagi. Semua buku tulis pasti mereknya “Kertas Leces”. Bahkan ibu saya nyebut buku tulis dengan sebutan “Buku Leces”. Tapi itu dulu, sekarang sepertinya ketenaran Kertas Leces pudar. Bukan hanya karena kalah persaingan tetapi juga karena faktor keuangan perusahaan yang “melempem”.

PT Kertas Leces (Persero) adalah BUMN yang sedang mengalami masalah keuangan, hingga pada April 2012 lalu, harus menjual asetnya untuk membayar gaji karyawan. Hal ini mendapat perhatian dari Komisi VI dan Kementerian BUMN, dan diputuskan dalam rapat pada 2011 lalu untuk diberikan tambahan modal berupa Penyertaan Modal Negara (PMN) sebesar 200 milyard rupiah. Tapi–nah ini yang aneh–meski sudah diketok palu untuk PMN ini, entah kemana uang itu melayang. Hilang begitu saja. Tahun 2012 ini yang harusnya Kertas Leces mendapat dana segar untuk menyehatkan keuangan perusahaan, hanya menunggu saja, PMN hilang entah kemana.

“Komisi VI sudah ketok palu untuk menganggarkan PMN Kertas Leces 200 M, kenapa bisa hilang begitu? Kami yang anggarkan tapi realisasinya meleset”, ujar Ferrari Romawi, anggota Komisi VI pada Rapat Dengar Pendapat dengan Deputi Bidang Restrukturisasi dan jajaran Direksi penerima PMN di Gedung DPR, hari ini (20 Juni).

Para Anggota Dewan dari seluruh fraksi menanyakan hal serupa, kenapa PMN untuk Kertas Leces “menghilang” dari realisasinya. Pimpinan sidang, Airlangga Hartarto, akhirnya memutuskan untuk men-skors rapat dan akan mengundang seluruh direksi dan Deputi di waktu lain untuk melakukan cross-check masalah PMN Kertas Leces ini.

“Saya sependapat dengan keputusan pimpinan sidang, baiknya kita minta kepada Deputi Bidang Restrukturisasi Kementerian BUMN dan Dirut PPA yang menangani restrukturisasi Kertas Leces agar dilakukan cross-check sehingga di rapat nanti diperoleh jawaban kenapa PMN untuk Kertas Leces ini hilang”, ungkap Abdurrahman Abdullah, anggota komisi VI.

Alasan kenapa Kertas Leces tidak mendapat PMN tahun ini dikemukakan oleh Dirut PT PPA (PT Perusahaan Pengelola Aset), yaitu karena Kertas Leces terlambat menyerahkan business plan. Alasan ini tidak dapat diterima menurut para anggota dewan. Jika demikian halnya, bukan dialihkan ke BUMN lain tetapi ditunda. Yang ada adalah dialihkan ke BUMN PT Dirgantara Indonesia, yang awalnya menerima PMN 400 Milyard menjadi 600 Milyard.

“Bukan begini caranya. Ini tidak betul, tidak bisa diterima”, ujar Azzam Azman Natawidjaja, anggota Komisi VI dengan nada tinggi.

Rapat yang berlangsung dari pukul 10.00 pagi ini menjadi berbeda dari rapat-rapat biasanya yang seringkali datar, kali ini berlangsung seru dipenuhi interupsi. Menarik juga isunya, kenapa Kertas Leces tidak mendapat PMN padahal sangat membutuhkan. Pemerintah seakan “sengaja” hendak menyuntik mati PT Kertas Leces. Tujuan awal untuk menyehatkan BUMN kertas ini menjadi sia-sia belaka.**[harjasaputra]

Harja Saputra

Blogger | Serverholic | Empat Anak | Satu Istri | Kontak: me@harjasaputra.com

Share