Tidak ada bangunan yang ambruk atau amblas di proyek Hambalang pada Kamis (24/05) seperti diberitakan di media-media. Bangunan amblas terjadi pada Desember 2011. Entah dari mana isu ini berawal, yang pasti saat ini sejak berhembus berita tersebut, hari ini proyek Hambalang disetop oleh Menpora. Investigasi langsung dari lokasi, kali kedua penulis membuat reportase tentang Hambalang, di saat wartawan susah masuk ke dalam proyek, jurnalis warga bebas melenggang.
Siang ini pukul 12.30 segera bergegas menuju proyek kontroversial yang lagi hangat diberitakan, yaitu proyek Hambalang, di Sentul Bogor. Menyusuri jalan berliku dan menanjak dengan jalan yang hampir rusak karena tergilas mobil-mobil besar dari proyek.
Hari sebelumnya (Senin, 28 Mei) di saat media mulai ramai memberitakan berita tentang Hambalang di mana disebutkan bahwa pada Kamis minggu lalu ada bangunan yang amblas bahkan disebut juga ambruk, di saat wartawan lain susah untuk mengambil gambar dan keterangan di tempat lokasi, dengan mudah penulis memperoleh foto-foto dan keterangan benar atau tidaknya ada bangunan yang amblas. Itu karena, umumnya proyek sangat tidak mau didatangi yang namanya wartawan. Tetapi karena penulis bukan mengatasnamakan wartawan, melainkan hanya main ke teman yang kebetulan menjadi kepala gudang di proyek tersebut, maka akses untuk memperoleh sumber informasi yang valid tidak menjadi kendala.
Di tengah jalan menuju bukit Hambalang berpapasan dengan iring-iringin mobil bis yang bertuliskan “Kementerian Pemuda dan Olahraga”, mungkin Pak Menpora sidak ke lokasi, gumam di dalam hati.
Setelah sampai ke lokasi segera menghampiri teman dan kebetulan ada, sudah rapat dengan BPK dan pihak Kemenpora yang barusan pulang. Oh yang tadi berpapasan.
“Pak Menterinya ada?” tanya penulis.
“Tidak ada, hanya rombongan Sekretaris Menteri saja”, jawab teman saya.
Terlihat juga di depan pintu masuk ada mobil dari sebuah televisi swasta dengan logo merah.
“Wartawan sekarang bisa masuk?”
“Sejak kemarin ada sidak dari Komisi X, hari ini wartawan bebas masuk, malah tadi ada puluhan wartawan yang kesini, baru saja mereka pulang”.
“Terus gimana setelah tahu tak ada bangunan yang ambruk minggu kemarin? Lagian itu awalnya berita dari mana sih?”, tanyaku.
“Ah ga tahu, kalau mau juga dari dulu sejak Desember 2011 pas ambruk gedung, sekarang sudah 5 bulan lebih, bangunan yang ambruknya juga sudah diratakan dengan tanah”.
“Kenapa sih sebab ambruknya itu gedung?”
“Desember kan hujan deras, tanahnya geser, gedungnya sih tetap tegak berdiri. Cuma dari perintah jangan diteruskan dan terus dirobohkan gedungnya”.
“Tanggung jawab siapa tuh? Berarti rugi dong yang punya proyek atau pelaksana?”
“Ah kan sudah diasuransikan. Ga ada rugi. Ini sih sudah politis, dari segi teknis sendiri tak ada masalah”.
“Aku mau foto-foto deh bentar”.
“Ya sudah situ, hari ini hari bebas, wartawan saja boleh foto-foto. Tadi malah ada yang nanya ke saya di mana bangunan yang ambles minggu kemarin, saya diamkan saja, orang ga ada yang amblas, ga liat apa pakai mata tuh semua gedung ada yang amblas gak?”
Setelah berbincang-bincang lalu penulis mengelilingi area proyek dan mengambil gambar.
Proyek Hambalang ini menempati lahan lebih dari 30 Hektar dengan jumlah gedung sebanyak 24 gedung, merupakan sarana olahraga terintegrasi, baik untuk pendidikan atlet (ada bangunan SMP dan SMA) dan juga bangunan sarana olahraga dari berbagai cabang. Pengerjaan sudah masuk tahun kedua. Foto-foto di atas dapat dilihat bagaimana fisik bangunan yang sedang dikerjakan.
Lantas di mana lokasi bangunan yang ambruk karena tanah bergeser pada Desember 2011 lalu? Lokasinya ada di zona bawah di ujung jalan, yang ambruk adalah power house dan lapangan badminton. Power house sudah hampir rampung sedangkan lapangan baru tiang-tiang pancang saja. Saat ini yang terlihat adalah bekas-bekas ambruknya yang sudah diratakan dengan tanah.
Sore pun tiba dan gambar sudah lengkap diperoleh. Mampir dulu ke mess teman yang kerja di proyek Hambalang. Tak sengaja lihat televisi dan ada Menpora sedang diwawancarai, dan disebutkan bahwa proyek Hambalang disetop sampai waktu yang belum ditentukan, menunggu hasil investigasi. Pada mandor yang ada di mess terdiam. “Wah kerjaan hilang deh, siap-siap cari ganti nih”, seru mereka.**[harja saputra]
Galeri foto:
{gallery}hambalang{/gallery}