Gerakan mematikan HP terus bergulir dan sudah menjadi isu nasional. Ini dikemukakan oleh para wartawan yang mewawancari saya. Karena di mana-mana memperbincangkan tentang gerakan ini. Pesan-pesan melalui Blackberry Messenger, Twitter, FB, dan social media lainnya terus menghujani wall-wall, timeline, dan status ribuan orang bahkan jutaan. Sekali lagi ini bukan pengakuan sepihak, tapi testimoni dari banyak pihak.
“Anda menjadi terkenal karena menggagas ini”, kata seorang narasumber di saat break di saat wawancara live di TV One, 13 Oktober 2011.
“Saya tidak pernah berambisi untuk terkenal mas. Saya awalnya hanya menuliskan keluhan saya yang juga keluhan banyak orang dan dijadikan sebagai suatu gerakan bersama”, jawab saya.
Kemudian di saat wawancara dengan host O-Channel, Jumat pagi pukul 06.30 WIB, yang menanyakan mengenai gerakan ini. Di akhir acara saya kembali mengingatkan untuk menyetel alarm di HP agar tidak lupa untuk ikut dalam gerakan ini, “Jangan lupa bagi para konsumen HP di Indonesia, setel alarm Anda dari sekarang”.
Wawancara yang paling lengkap adalah dengan wartawan Tabloid Nova karena bukan live tapi untuk media cetak, sehingga saya bisa menjawab secara detail. Semua jawaban yang saya sampaikan ke wartawan Tabloid Nova adalah yang saya tulis pada posting versi lengkap Gerakan Matikan HP.
Ada yang lucu di saat wawancara di 101 JakFM, di acaranya Ronald dan Tike (kebetulan tadi pagi Tikenya lagi off diganti sama host lain), di akhir wawancaranya Ronald bertanya, “Berapa target Anda yang akan ikut dalam gerakan ini?” Tanpa ragu saya menjawab, “Kami menargetkan minimal 30% dari pengguna ponsel Indonesia atau sekitar 70 juta lebih pengguna akan mematikan HP-nya secara serentak pada Sabtu (15 Oktober 2011) pukul 10.00-12.00 WIB untuk menentang pencurian pulsa yang semakin marak”.
“Wuiiih hanya gara-gara HP anda sudah memiliki massa 70 juta. Anda pasti banyak yang melamar dari partai-partai politik. Karena dengan 70 juta massa sudah berapa kursi di DPR tuh”, ujar Ronald.
“Hahaha..saya tidak tergiur oleh iming-iming apapun. Saya hanya menyuarakan keluhan setiap orang yang memiliki ponsel. Karena hampir setiap orang punya HP”, jawab saya. “Jadi ingin nyontreng Saputra nih”, kelakarnya.
Angka 70 juta lebih atau 30% konsumen ponsel bukan angka yang asal nebak. Karena saya tahu pergerakan penyebaran ajakan untuk mematikan HP itu sudah sangat mewabah. Ada hitung2an matematisnya dengan perhitungan probabilitas yang tidak mungkin saya tuliskan di sini karena banyak akun-akun FB Group, forum-forum, hashtag twitter, dan media-media lain yang harus saya simpan sendiri.
Di sisi lain, diakui bahwa gerakan ini bukan tanpa hambatan. Kami menyadari bahwa pasti ada resistensi. Makian di forum-forum itu sudah biasa. Karena pro-kontra itu pasti ada. Tekanan, iming-iming sejumlah uang pun mewarnai gerakan ini. Tapi, saya tidak akan pantang mundur dari rencana semula. Saya akan terus mengawal gerakan ini. Karena di belakang saya adalah konsumen ponsel sebanyak 220 juta orang lebih. Saya tidak akan gentar.
Operator seluler tidak ada yang berkomentar tentang gerakan ini kenapa? Tanya banyak orang di forum-forum. Sepertinya mereka dingin-dingin saja karena menganggap bukan ancaman. Kami katakan di sini dan mohon disimak baik-baik, bahwa tujuan gerakan ini adalah bukan gerakan terror yang menebar ketakutan ke semua orang. Gerakan ini bukan gerakan brutal. Hanya ingin menunjukkan bahwa konsumen itu eksis. Bisa melawan dengan cara mereka. Bahkan mereka bisa diarahkan ke satu tujuan tertentu. Gerakan ini secara kasat mata saya optimis akan diikuti oleh minimal 70 juta konsumen ponsel Indonesia. Angka yang bukan sedikit. Ini akan memberikan efek psikologis. Karena di kemudian hari bagaimana jadinya kalau saya misalnya menyerukan agar BTS-BTS atau tower-tower diruntuhkan? Meskipun kami tidak mungkin melakukan itu karena kami bukan penebar terror atau penganut anarkhisme. Tetapi minimal ini memberikan pembelajaran bahwa konsumen itu kumpulan massa yang bisa digerakkan. Jika penggeraknya destruktif maka akan melahirkan kerusakan. Untungnya gerakan kami bukan destruktif tetapi gerakan damai. Tapi yakin akan memberikan efek positif agar operator, CP, dan regulator berpikir 1000 kali.
Tidak ada hasil yang 100 persen berhasil dan tidak ada kegagalan yang 100% gagal. Kuncinya asal ada niat maka keberhasilan atau kegagalan itu adalah dua pilihan yang pasti. Tanpa ada gerakan maka tidak akan ada hasil. Sekecil apapun yang bisa kita perbuat, lakukan. Karena hasil optimal adalah kumulatif, artinya kumpulan dari usaha-usaha yang boleh jadi kecil.**[harja saputra/VoH, coordinator gerakan]
Note: Jangan lupa set alarm di HP Anda di jam 10.00 WIB tanggal 15 Oktober 2011 untuk mematikan HP..!!
Untuk menghindari aksi ini dimanfaatkan oleh pihak-pihak lain, harap diberitahukan ke anggota keluarga atau orang terdekat bahwa Anda pada jam tersebut sedang mematikan HP selama 2 jam
Pokoknya saya akan matikan gan HP, TV,AC,Kompor,Jam Tangan/dinding,Lampu dan Nafsu saya selama 2 Jam untuk mendukung Gerakan ini…
Dukung 200jt %
hayo kang maju terus pantang mundur.. tetep semangat demi kita bersama..
@rizqi & @widodo: thx atas dukungannya yang luar biasa…salam
saya dukung gerakan ini !
waktu itu saya sempat menonton Jakarta Lawyers Club mengenai kasus ini… dan kesimpulan yang saya dapatkan mengenai kasus ini…
pada dasarnya yang bisa djadikan “TERDAKWA” adalah pihak :
BRTI !! regulator yang pengecut !
sedangkan pihak yang masih menjadi “TERSANGKA” tidak lain adalah CP dan Operator
Perlu di dukung gerakan ini, biar CP2 tdk se enak udelnya maling pulsa
mantappp… ingat jam 10-12 siang, sabtu 15 okt 2011…matikan hapeeee….
ud tanggal 15 nih..
btw, tau 70jt pengguna benar matikan HP dari mana ya ? harus kerja sama juga dengan operatornya donk ????
Smoga berhasil!!!!..
Punya uneg2 pencurian pulsa.. curhat disini
http://www.pulsajebol.com
Karena di kemudian hari bagaimana jadinya kalau saya misalnya menyerukan agar BTS-BTS atau tower-tower diruntuhkan? Meskipun kami tidak mungkin melakukan itu karena kami bukan penebar terror atau penganut anarkhisme.
Menurut pandangan saya anarkhisme bukan penebar teror, justru penebar teror adalah negara yang harus dihilangkan karena mereka meneror dengan bersifat memaksa dengan segala aturan2 nya, di paham anarkhisme semua tidak perlu di atur, karena dalam kondisi ideal anarkhisme masyarakat udah pada cerdas tau apa yang harus dilakukannya tanpa harus di perintah dan disuruh.
http://id.wikipedia.org/wiki/Anarkisme
pokoknya aku matiin hp dari jam 9pagi sampe jam 9 pagi lagi.
mantap bro saya dukung
sepenuh hati dan segenap jiwa garuda ku
san misan BROOOOOOOOO
di Indonesia, Perlindungan konsumen telpon seluler sangat lemah. padahal penggunanya puluhan juta. SMS Premium dari perusahaan Content Provider hanya memperkaya pemiliknya dan segelintir orang saja. di UNREG aja nggak bisa…tetep aja dikirim. Perampok pengecut..Operator pura2 tuli…BRTI Tak punya nyali…hari ini saya dan teman2 saya tetap dikirimi SMS Premium…buat CP dan operator silahkan jualan tapi pake etika.
Sudah dilaksanakan tadi. Semoga ada gerakan2 lagi yg sprti ini.
Bravo bwt agan harjasaputra..
Setuju sekali, dengan gerakan ini, ini “people power”. Sebaiknya tidak hanya permasalahan ini, namun permasalahan lainnya dari berbagai aspek rakyat jelas perlu turun tangan. Hanya rakyat Indonesia yang dapat memperbaiki nasibnya sendiri. Wujudkan solusi nyata wahai rakyat Indonesia
I like the helpful information you provide in your articles.
I will bookmark your blog and check again here frequently.
I am quite certain I will learn a lot of new stuff right here!
Good luck for the next!