Kenapa saya memunculkan 3 istilah tersebut: Mitos, mistis, dan klenis seputar puasa? Karena ketiga istilah tersebut kedengarannya sama tetapi sesungguhnya berbeda. Mari kita lihat satu per satu, dan bagaimana contoh konkretnya dikaitkan dengan puasa. Karena, disadari atau tidak, puasa juga mengandung unsur mitos, mistis dan klenis.
Mitos (Myth) adalah kepercayaan atau ideologi yang tidak memiliki sumber. Sumber satu-satunya Mitos adalah budaya, yaitu kepercayaan yang berkembang dari satu orang ke orang lain dan terus menular sehingga menjadi satu keyakinan kolektif. Misalnya, tradisi “Balimau” di daerah Sumatera Selatan, yaitu tradisi untuk mandi bersama di sungai untuk menyucikan diri sebelum datang bulan puasa. Kepercayaan ini tidak bersumber, hanya kepercayaan turun-menurun dari adat. Dari mana adat itu bermula? Apakah dari agama? Tidak ada yang tahu. Banyak mitos-mitos lain yang akan dibahas di bawah.
Mistik (Mystic) adalah kepercayaan bathiniah yang bersumber dari ajaran agama. Sifatnya transenden, harus melalui penyaksian langsung. Mistis lawannya adalah rasional. Rasional metodenya melalui logika, sedangkan mistik tidak menggunakan logika, melainkan melalui penyaksian langsung atau lebih jauhnya hanya dengan iman. Istilah “Mistik” oleh banyak orang sering dipahami salah, disamakan dengan pemahaman “Klenik”, yaitu hal-hal yang berbau supranatural. Padahal keduanya berbeda. Mistisisme (mysticism) bahkan menjadi aliran pemikiran filsafat dalam budaya Persia. Saya tidak mau terlalu jauh membahas aliran ini, karena pembahasan filsafat cenderung membingungkan, susah dipahami.
Klenik (bukan klinik), seperti telah disebutkan, adalah kepercayaan yang bersifat supranatural dan fokusnya pada hal-hal ghaib. Mengungkap misteri di balik semua yang ada. Klenis adalah kepercayaan bahwa di balik semua yang tampak ini ada kehidupan lain yang sama tetapi tidak bisa dilihat. Dunia jin, setan, arwah, adalah dunia Klenik. Istilah klenik hanya ada di Indonesia, tepatnya di dalam budaya Jawa. Salah satu sumbernya adalah dari ajaran Sunan Kalijaga.
Baik mitos, mistis dan klenis susah untuk membuktikan kebenarannya. Apakah salah kepercayaan Mitos, Mistis dan Klenik? Belum tentu. Apakah benar kepercayaan tersebut? Belum tentu juga. Karena namanya tidak nampak bahkan ada yang tidak bersumber, bisa benar bisa juga tidak. Verifikasi kebenarannya sangat susah. Yang gampang diverifikasi adalah “Klinik” bukan “Klenik”.
Lantas, apa saja mitos, mistis dan klenis seputar puasa? Ini adalah beberapa contohnya dengan mengacu pada pengertian di atas:
Mitos Seputar Puasa Ramadhan
1. Berkeramas sebelum masuk bulan puasa. Ini mitos, karena sumbernya entah dari mana menyucikan diri dengan shampo. Sumbernya dari kebiasaan sehari-hari yang biasa mandi dengan shampo. Di ajaran agama sendiri tidak ada kata-kata “Keramas dengan Shampoo”. Mitos ini ada di hampir setiap suku di Indonesia.
2. Tidak boleh gosok gigi sewaktu puasa. Iyalah kalau gosok gigi odolnya dimakan tidak boleh. Dari mana ceritanya menjaga kesehatan dilarang oleh agama? Mengada-ada saja. Menurut saya ini mitos. Tapi herannya ini didengung-dengungkan di mushola-mushola. Berarti bukan mitos dong karena ada sumbernya? Apa saya yang salah atau ustaznya yang bener, silahkan nilai sendiri.
3. Tidak boleh menyelam di waktu puasa. Sama dengan di atas, kalau nyelamnya sambil minum air ya jelas batal puasanya. Menurut saya ini mitos. Karena tidak jelas sumbernya (ada memang katanya hadits yang mengatakan itu, tapi hadits pun tidak serta-merta harus diterima mentah-mentah).
4. Tidak boleh memasukkan jari ke hidung maupun telinga alias ngupil. Yang ini lucu, apa hubungannya puasa dengan ngupil? Benar-benar mitos yang lebay. Maksud dari mitos ini sama dengan mitos di tradisi Sunda bahwa perawan tidak boleh makan pisang ambon. Padahal ini makna kiasan, maksud dari pisang ambon ya perawan jangan bercinta sebelum sah menikah.
Mistis Seputar Puasa Ramadhan
1. Malaikat turun dari langit beribu-ribu pada malam-malam Ramadhan. Ini mistik karena tidak bisa dilihat. Kita dipaksa percaya saja kalau memang mengimaninya. Benar atau tidaknya saya sendiri belum pernah melihat yang namanya malaikat itu seperti apa. Atau bisa jadi ini hanya sebagai kata-kata motivasi dari Tuhan? Tidak tahu juga. Bisa ya bisa tidak. Silahkan bebas menilai sendiri.
2. Iblis dirantai di bulan puasa. Ini ungkapan mistik. Sama dengan contoh mistik di atas. Tidak ada yang bisa membuktikan secara ilmiah. Karena memang namanya juga mistik, bukan ranah empiris. Yang pasti, iblisnya mungkin betul dirantai, tetapi manusia yang sudah lebih pintar dari iblis masih banyak yang berkeliaran, sehingga kejahatan di bulan puasa bukannya menurun malah sebaliknya. Apalagi menjelang lebaran. Ini apa karena iblisnya kabur dari penjara?
3. Malam 10 pertama rahmat, malam 10 kedua pengampunan, malam 10 terakhir bebas dari neraka. Ini murni mistik. Kalau pakai logika tidak akan sampai. Sebab kalau rasionalnya, jika memang di bulan puasa ini sudah bebas dari api neraka, logikanya di bulan puasa tahun-tahun mendatang tidak perlu lagi puasa. Kan sudah dijamin bebas dari neraka. Logis kan? Tapi sekali lagi ini bukan ranah logika, ini ranah iman.
4. Di hari Idul Fitri manusia menjadi suci kembali. Ini juga murni mistik. Sama dengan contoh nomor 3 di atas. Karena kalau sudah suci buat apa ada lebaran lagi di tahun mendatang. Oh karena katanya manusia berlaku dosa lagi, jadi harus ada terus lebaran-lebaran yang lain. Jika demikian, maka sia-sialah semua ajaran ini, toh tidak akan menyelesaikan masalah dosa. Karena sampai kapan pun akan ada dosa, dimaafkan lagi, dosa lagi, dimaafkan lagi..Tapi sekali lagi, ini bukan ranah logika. Ini mistik, harus iman.
Klenis Seputar Puasa Ramadhan
1. Tidurnya orang puasa adalah ibadah. Ini sangat klenis. Bilang saja malas tidak usah cari-cari alasan dapat pahala dari tidur. Lho, itu dari hadits. Bohong besar, mana ada ajaran agama menyuruh malas. Islam itu bekerja kata Suhu Sufi Hisyam Kabhani. Ketika kita bekerja dengan baik, maka itulah Islam sejati. Yang jadi pelajar jadilah pelajar yang baik, pengacara jadilah pengacara yang baik, anggota dewan jadilah anggota dewan yang baik. Semua orang harus bekerja dengan baik. Maka akan aman dunia.
2. Nafasnya yang puasa akan harum di surga seharum kasturi. Asli ini klenis murni. Yang ada juga kalau yang tidak gosok gigi paginya atau tidak boleh menggosok gigi pas puasa seperti saya sebutkan di atas, mulutnya bau. Ini masalah yang sering terjadi pada saat puasa. Jangan ragu untuk menggosok gigi pada saat puasa. Karena tidak ada ajaran agama yang menyuruh pengikutnya untuk jorok.
Contoh terakhir dari klenik memang seakan tak nyambung dengan pengertian klenik, tapi justru itulah karena terkesan mengada-ada alasannya jadinya memisterikan alasan. Itulah klenik yang sesungguhnya.
Masih banyak contoh-contoh lain seputar puasa yang termasuk mitos, mistis, dan klenis yang tidak cukup tempat di sini untuk disebutkan semuanya. Dalam diskusi bisa dielaborasi lebih lanjut. Berpuasa itu penting bukan karena alasan-alasan yang disebutkan di atas, tetapi memang untuk kebaikan pengembangan diri manusia.**[harja saputra]
Semula dimuat di Kompasiana: http://sosbud.kompasiana.com/2011/08/01/mitos-mistis-dan-klenis-seputar-puasa/
Terima kasih mas Mustafa Adnani atas komentarnya.
Salam..
Saya setuju dg pandangan/pemikiran Anda. Gagasan untuk menerobos mitos, mistik, klenik, (saya tambhakan: yg kemudian menjurus kepada kultus)kepada pemikiran realitas adalah keinginan Islam. Agama (Alquran)dg tegas mendorong kepada arah agar berfikir, menggunakan akal, pendengaran, penglihatan dan sentuhan kejiwaan (fuad). Dengan kata lain bahwa beragama harus realistis, faktual, konkret, nyata atau haq.