Diskusi sesama Tenaga Ahli Komisi VI DPR-RI lintas Fraksi kali ini membincangkan tentang hasil survei yang dilakukan oleh Indobarometer bahwa presiden yang paling menjadi favorit menurut publik adalah Presiden Suharto.
ST: “Sebagai bahan evaluasi kita dalam melakukan Tugas Kepemimpinan Publik, sukses atau tidaknya tetap dari ukuran pendapat publik”.
BP: “Oleh karena itu, 2014 nanti pilih beringin background kuning ya”.
PM: “Kembali ke masa lalu? Oh tidak. Masih trauma. nightmare”.
ST: “Orang sekarang berfikir sederhana aja, dia dulu bisa beli beras murah, bensin murah, minyak tanah ada. Sekarang semua itu susah. Siapapun pemimpinnya, kalau masih seperti sekarang stoknya berat deh kalau ingin mengembalikan seperti zaman Soeharto. Apalagi calon-calon pemimpin sekarang, sudah terbiasa hidup enak”.
PM: “Memang apa bagusnya zaman Suharto?”
ST: “Bang, pake logika masyarakat umum. Kita tidak bisa judge logika mereka salah. Mereka itu hanya berfikir sederhana saja, tanpa dia tahu apa yang terjadi di baliknya.”
BP: “Jangan tanya saya, tanya yang survei”.
GN: “Survei ulang, errornya tinggi kali tuh”.
ST: “3% errornya, tinggal dianggap aja bisa naik dan turun 3% dari hasil tersebut. Kalau saya terima saja hasil tersebut sebagai sebuah hasil kajian/penelitian ilmiah.”
GN: “Iya sih, tapi bisa juga disurvei sama yang lainnya, kalau bisa 10 survei.”**[harja saputra]