Menarik untuk mencermati dan sedikitnya berusaha menguak tabir pelaku peledakan ATM BNI dan BRI di Jalan Gejayan, Yogyakarta, dini hari (07/10/2011).
Pelaku meninggalkan pesan yang sarat dengan misi sosialis, penentang gerakan kapitalis, dan pembela tokoh Luciano Pitronello Schuffeneger, atau yang dikenal dengan Luciano Tortuga sebagaimana ditulis di akhir pesan sang pelaku peledakan (untuk melihat detail pesan yang ditinggalkan oleh pelaku dapat dilihat dari pemberitaan Kompas.com Di Sini).
Dalam pesan itu tertulis dengan gamblang bahwa tindakannya adalah gerakan menentang kaum borjuis, kaum kapitalis. Aksi ini merupakan rentetan aksi dari organisasi Front Revolusi Internasional atau yang disebut dengan International Revolutionary Front, tetapi disingkat FAI.
Gerakan FAI tersebar di banyak negara, seperti di Yunani, Mexico, Chilli, Rusia, Peru, Belanda, Inggris, Italy, dan di Indonesia. Di Indonesia sendiri, gerakan FAI memiliki nama lengkap FAI Informal Anarchist Federation.
Gerakan ini memiliki laman blog yang menyerukan aksi untuk kebebasan dengan alamat: actforfreedomnow.wordpress.com. Berbagai aksinya diabadikan di blog tersebut. Nama-nama gerakan dan berbagai ajakan aksinya juga termuat, misalnya di lama ini.
Gerakan FAI, sebagai gerakan revolusi penentang kaum kapitalis, makin marak. Tokohnya adalah Luciano Tortuga, yang terluka parah pada tanggal 1 Juni 2011 ketika meledakkan bom di pintu masuk bank Santander di Santiago, Chili (Sumber dari sini). Aksinya ini mendapat dukungan dari para “kaum anarkhis” di London, foto dukungan seperti tampak pada foto di atas.
Aksi Luciano Tortuga pun memberikan inspirasi aksi anarkhi lain, misalnya yang terjadi di Argentina belum lama ini, yaitu pada 30 September 2011. Gerakan FAI di Argentina dengan mengusung nama Friends of the Earth / FAI (Argentina) membakar empat mobil mewah sebagai aksi menentang dominasi kapitalis (Sumber dari sini). Berbagai aksi yang lain pun, seperti di Yunani, Chilli, dan kota-kota lain bermunculan dengan mengatasnamakan FAI.
Di Indonesia aksi-aksi teror telah banyak terjadi. Tetapi modus pada fasilitas kapitalisme ini tergolong baru, meledakkan fasilitas ekonomi dengan meninggalkan pesan yang sangat filosofis, sarat dengan nilai-nilai yang dianut oleh kaum sosialis, tidak seperti gerakan terorisme yang lain yang seringkali mengatasnamakan doktrin reliji. Atau, kini terorisme telah berevolusi? Atau ini trik lain dari pihak-pihak yang memiliki agenda tertentu?
Hanya satu yang pasti, ternyata tindakan anarkhis bisa menjangkiti siapa saja, tetapi dengan ciri arogan dan destruktif. Targetnya kini bukan lagi person, tetapi infrastruktur yang dinilai sebagai kepanjangan tangan dari kaum kapitalisme. Mungkin saja gerakan ini sebagai hasil dari evolusi baru dari perang Rusia dan Amerika dulu, yang memiliki warna yang sama: gerakan sosialis melawan kapitalis. Hanya modusnya berbeda.
Apapun gerakan anarkhi itu, yang terpenting bagi kita, adalah tidak ikut dalam pusaran ini. Kapitalisme adalah sebuah ide, maka harus dilawan dengan ide lagi, bukan dengan cara-cara destruktif. Karena jika demikian, hal ini menunjukkan ketidakmampuan bahkan kebodohan.
Mungkin saja mereka mengklaim bahwa kapitalisme bukan hanya wilayah ide tetapi sudah pada aksi karena dampaknya sangat nyata, menyengsarakan manusia dengan membelenggunya melalui pembudakan pada materi, tetapi perlu diingat bahwa “Balas dendam, kekerasan dengan kekerasan, akan melahirkan lagi kekerasan yang lain”.
Ciptakan sistem ekonomi lain sebagai penanding dari ekonomi kapitalis lebih tepat dibanding menghancurkan kapitalisme melalui pengrusakan.**[harja saputra]
Sistem ekonomi Islam sebagai jawaban untuk membendung ide kapitalisme… Dan sistem ekonomi Islam tidak bisa berdiri sendiri tanpa dukungan sistem pemerintahan Islam yang kaffah bukan setengah-setengah…
@Firmansyah: maaf baru bls komen. Menurut saya sistem ekonomi Islam sebagai penanding sistem ekonomi yang ada boleh juga. Tetapi sistem ekonomi ini tidak utuh. Hanya cangkokan dari sistem ekonomi kapitalis. Ini pendapat saya, yang boleh jadi berbeda. Salam
anarkisme bukan kebodohan,aksi dekstruktif merupakan simbol perlawanan, tidak bertujuan menyakiti atau melukai manusia. Sama sekali berbeda dan tidak ada hubungannya dengan terorisme. Thats what i belive….
@Indra: Perlawanan boleh saja tapi kekerasan apapun namanha tidak dibenarkan. Terima kasih sudah berkunjung. Maaf baru balas. Thx. Saputra