Apa sih motif awal saya ngeblog? Begini ceritanya…
Kalau boleh dikatakan menulis itu hobi saja sih, meskipun memang sebelum saya mendapat kerja tetap, hobi itulah yang menghidupi saya. Anak saya yang pertama dari sejak lahir sampai masuk SD dihidupi dari hasil menulis. Entah dari para mahasiswa yang meminta saya untuk ‘mengarang indah’ bagi skripsinya..hahha..mereka punya data primer dari lapangan tapi susah untuk menjabarkan lewat kata-kata, nah di situlah saya berperan. Lumayan buat makan sih cukup. Kerja sendiri itu lebih enak tidak ada yang ngatur-ngatur.. lho maksudnya sekarang kerja tetap diatur-atur? Kok jadi kayak curhat..Ini bukan tulisan formal lho ya..jadi biarkan kata-kata mengalir apa adanya aja.
Lumayan banyak kegiatan menulis saya. Iseng-iseng nerjemahin buku juga pernah. Orang butuh proposal, saya bikinkan proposalnya juga sering. Pokoknya prinsip palugada deh (apa lu mau gue ada), asal yang berkaitan dengan menulis.
Kemudian ceritanya hardisk PC saya suatu hari jebol. Waktu itu kalau tidak salah sekitar tahun 2006. Dokumen-dokumen tulisan yang dulu-dulu sebagian raib. Untung masih punya backup di CD, flash disk, laptop dan di hardisk eksternal. Namun yang di komputer PC banyak dokumen yang belum dibackup. Nah, dari sini, muncul pikiran bagaimana caranya agar karya saya terdokumentasi, tidak kena hama ‘jebol hardisk’.
Akhirnya muncul ide. Disimpan di email setiap tulisan saya itu. Aman. Tersimpan di awan, selagi Google masih ada, pasti dokumen saya masih ada. Beres kan. Tapi lama-kelamaan terpikir, kenapa tidak saya share saja tulisan-tulisan itu ke publik. Nah, inilah cikal bakal saya ngeblog. Berawal dari kecelakaan. Benar kata orang tua bahwa di setiap kejadian pasti ada hikmahnya.
Lalu mulailah saya ngeblog di WordPress. Tapi kebanyakan hanya upload dari dokumen-dokumen yang saya punya. Tidak membikin konten baru dari peristiwa-peristiwa yang aktual. Seiring dengan berjalannya waktu, kok perasaan agak garing upload melulu bahasan-bahasan yang kaku. Kayak “onani intelektual”..pengen puas sendiri maksudnya. Orang lain belum tentu butuh dan paham dengan yang kita upload. Bergeserlah gaya penulisan saya, mencoba bikin tulisan-tulisan ringan, menceritakan hal-hal seputar keluarga, pikiran-pikiran yang diperoleh dari hasil melamun, dan sebagainya.
Oh iya, saya ngeblog waktu itu di saat sudah dapat kerja tetap di Warung Buncit. Kerja apaan? Ada deh. Yang penting halal. Di saat punya waktu luang di situlah saatnya menyalurkan hobi. Kalau tidak pagi hari sebelum berangkat kerja, ya malam hari sebelum tidur posting tulisannya. Begitu terus. Ngeblog di wordpress di mulai dari tahun 2006. Meskipun tidak rutin tapi selama 5 tahun lumayan banyak tulisannya. Sebagian posting ada yang saya hapus karena beberapa pertimbangan.
Itu masih numpang di Eyang WordPress. Terus mau sedikit keren ceritanya nih, coba-coba bikin domain sendiri. Mikir lama apa nama domainnya, wah akhirnya daripada pusing mikir nama, wis ta kasih nama sendiri aja: harjasaputra.com. Sebetulnya ini apologi sih, padahal aslinya karena pengen narsis saja. Karena katanya setiap manusia itu pasti narsis: buktinya kalau liat foto rame-rame yang pertama dilihat fotonya sendiri dulu..:P
Blog dengan domain harjasaputra.com dibuat pada bulan Mei 2011 pada saat saya sudah menjadi Staf Khusus di DPR (dulu namanya keren ‘Staf Khusus’, sekarang diubah jadi ‘Tenaga Ahli’..kurang sreg). Domain ini sudah dua kali ganti desain. Jadi jumlah pengunjung yang tertera di halaman depan dihitung dari sejak desain terakhir diaktifkan. Jedanya sekitar 6 bulan. Alhamdulillah, dari tahun 2011 sampai sekarang (3 tahun) pengunjung sudah hampir 2 juta.
Blog saya awalnya berisi sebagian tulisan yang dimigrasi dari wordpress dan catatan-catatan ringan selama saya menjadi staf khusus DPR. Di meta-description blog malah secara gamblang ditulis: “Blog Staf Khusus DPR bla..bla..bla…”. Tapi kemudian, sejak saya gabung di komunitas blogger Kompasiana pada tahun 2011 (juga), blog ini saya ubah total. Predikat staf khusus DPR saya hilangkan. Kenapa? Untuk menghilangkan stigma negatif. Karena ternyata awalnya mau narsis, tapi di saat saya komentar dan menulis kok orang malah yang pertama dilihat itu pekerjaan saya. Jadi tidak obyektif. Pokoknya dihujani kritik terus karena saya cantumkan di profile dengan predikat pekerjaan itu. Haha..makanya jadi orang tak usah narsis deh..yang wajar-wajar saja. Ini pembelajaran hidup. Lagian orang juga kenapa kalau komentar kok bawa-bawa pekerjaan. Emangnya setiap yang dari DPR itu negatif gitu?? Tapi sudahlah, tak usah nyalahin orang lain. Nggak baik.
Harus saya akui, sejak saya gabung di Kompasiana, di situlah mulai intens ngeblog. Nulis apa saja pokoknya: reportase, opini, dengan beragam topik. Nulis fiksi sih nggak pernah, karena nggak bisa. Bukan itu sih sebenarnya, tapi wong hidup saya saja sudah fiksi semua kok..hahha.
Di Kompasiana saya kenal dengan berbagai kalangan orang, berbagai pemikiran, dan yang penting ada komunikasi dua arah antara penulis dan pembaca. Di kolom komentarlah yang justru saya jadi makin banyak belajar. Belajar segala hal: mulai aspek penulisan dan cara berargumentasi yang baik. Sekaligus belajar mengendalikan emosi..ini yang penting. Beeeeh…kalau nurutin emosi, saya paling gak bisa ditantang oleh orang. Makin ditantang makin jadi. Awalnya lho ya. Tapi setelah memasuki tahun ketiga ngeblog di Kompasiana dan juga di domain sendiri, hati dingin pikiran tenang karena emosi stabil. Ngapain harus pake emosi, debat-debatan segala, gak bakal kenyang juga. Tapi debat sesekali sih masih..:P
Dari aktivitas ngeblog ini benefit secara finansial sih tidak banyak. Ada sih tapi tidak signifikan. Ada, karena kalau dapat honor dari jadi buzzer, atau hadiah dari lomba, atau honor nulis di Kompas cetak, atau honor dari jadi pembicara, senang juga. Namun kalau dijadikan tulang punggung untuk menghidupi keluarga, ngeblog jelas tidak bisa. Benar diawal itu tadi: sebatas hobi untuk mengasah kemampuan menulis. Dan, yang terpenting, dari pengalaman selama ngeblog, kita juga bisa memberikan kontribusi pemikiran maupun ajakan untuk beraksi sebagai bentuk kepedulian kita dari fenomena sosial yang terjadi (tentang ini, silahkan baca halaman profile).
Begitu ceritanya. Jadi apa kesimpulan dari tulisan ini? Gak ada kesimpulan. Hanya ingin mengenang perjalanan 8 tahun ngeblog dan memperingati 3 tahun domain harjasaputra.com saja sih. Wassalam..*[harjasaputra]