Tari Saman adalah budaya Indonesia dari daerah Aceh. Tari ini merupakan kekayaan budaya Indonesia yang sudah diakui oleh dunia, salah satunya telah ditetapkan oleh UNESCO sebagai Warisan Budaya Tak Benda pada tahun 2011. Dua tahun sejak batik ditetapkan oleh UNESCO pada tahun 2009.
Sejarah Tari Saman sendiri banyak versi, yang intinya sarat dengan muatan-muatan nilai Islam sebagai nilai inheren masyarakat Aceh. Bahkan, seperti yang disebutkan oleh pemerhati budaya dan sejarah, Abdullah M. Saad, tari saman ini merupakan jejak syiah di Aceh. Hal ini karena gerakan tari saman mencerminkan kepedihan yang dalam terhadap kesyahidan cucu Rasulullah Saw, Husein ibn Ali, yang dibantai di padang Karbala oleh Yazid ibn Muawiyyah. Ada kemiripan gerakan antara tari saman dengan budaya tepuk dada pada peringatan Asyura di Iran maupun oleh para pengikut syiah di belahan dunia lain termasuk di Indonesia.
Terlepas dari itu, tari ini adalah sangat fenomenal, karena sudah dipertontonkan di berbagai negara. Gerakannya yang unik membutuhkan kecepatan, kelincahan, disertai suara jeritan-jeritan khas seperti halnya dalam budaya dayak.
Foto-foto berikut adalah foto para penari saman yang sedang perform pada acara pembukaan pameran foto di pelataran gedung Nusantara 2, DPR-RI, Senin 15 Oktober 2012. Foto sengaja dikonversi ke dalam hitam putih genre low key untuk memunculkan kesan sakral. Sebagiannya lagi dalam genre high key untuk memunculkan kesan dramatis.**[harja saputra]
Image Gallery:
{gallery}tarisaman{/gallery}